LAWON SAPTA NGESTHI AJI = SAPTA LAWON NGESTHI AJI

oleh Bhinna Bhyantara Ign Putu pada 04 Februari 2010 jam 13:19
Rekan - rekan sekalian, maaf saya harus menyampaikan suatu hal yang perlu untuk kita ketahui bersama.

Ramalan Sabdo Palon ==> Sumber : Jalan Setapak Menuju Nusantara Jaya

Ramalan NO. 7.

Sanget-sangeting sangsara,
Kang tuwuh ing tanah Jawi,
Sinengkalan tahunira,
Lawon Sapta Ngesthi Aji,
Upami nyabrang kali,
Prapteng tengah-tengahipun,
Kaline banjir bandhang,
Jerone ngelebne jalmi,
Kathah sirna manungsa prapteng pralaya

Artinya :

.
Kelak waktunya paling sengsara di tanah Jawa ini pada tahun: Lawon Sapta Ngesthi Aji. Umpama seorang menyeberang sungai sudah datang di tengah-tengah. Tiba-tiba sungainya banjir besar, dalamnya menghanyutkan manusia sehingga banyak yang meninggal dunia.


Kapankah Lawon Sapta Ngesthi Aji itu?

Sebelum menjawab ini, kita harus mengerti bahwa para leluhur kita sering mengkaitkan tanggal dengan sastra / perumpamaan dan di kaitkan dengan suatu kejadian besar pada saat itu.

Dan dari gambaran yang saya terima, bahwa kenapa selama ini tahun Lawon Sapta Ngesthi Aji tidak dapat di terjemahkan meski sudah di kutak - kutik (bahkan oleh pakar supra natural sekalipun) tidak / belum terpecahkan, karena ada beberapa hal yang terjadi yang luput dari pemantauan / teropong mereka.

Pembacaan tahun dari sastra yang ada untuk pengkiniannya selalu dibaca dari belakang ke depan. Karena ramalan Sabdo Palon menyatakan bahwa jangkanya adalah 500 tahun maka, 2 aksara di belakang (ke 4 dan ke 3) adalah urutan angka ribuan dan ratusan dalam tahun masehi yang pasti sudah baku dan tidak terpengaruh oleh ritme sejarah, sementara dua aksara di depan (ke 2 dan ke 1) adalah angka puluhan dan satuan yang bisa terpengaruh oleh kejadian sejarah.

Perlu di ingat, di Indonesia dalam sejarah bahasa telah terjadi revolusi dengan di keluarkan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang berpengaruh pada posisi MD (Menerangkan Diterangkan) dan DM (Diterangkan Menerangkan). Karena itu, pernyataan Sabdo Palon Lawon Sapta Ngesthi Aji dalam pembacaan masa kini harus di baca Sapta Lawon Ngesthi Aji.

Sapta = Tujuh = 7
Lawon = Kain Mori / Kafan pembungkus mayat = 8
Ngesthi = Ngasthiti = Tirakat = Brata = Pemusatan Indera = kegiatan Brahmana = 8
Aji = Ayah = yang setiap orang hanya memiliki 1 ayah biologis. atau berarti ajian / mantra yang bersumber pada satu sumber = Sang Hyang Tunggal = 1

Jadi Sapta Lawon Ngesthi Aji = tahun 1887 Saka atau 1965 Masehi.

Sapta Lawon Ngesthi Aji berarti Tujuh (7) Mayat di pusatkan dalam satu (1) lubang

Jadi ramalan ke 7 dari Sabdo Palon ini adalah meramalkan kejadian G 30 S PKI yang membunuh 7 manusia ( dikenal dengan 7 pahlawan Revolusi ) dan di masukan menjadi 1 di sebuah lubang sempit di Daerah Lubang Buaya Jakarta. Dan itu terjadi di tahun 1965.

Dan di masa itu sejarah mencatat, bagaimana sengsaranya bangsa kita dan juga tak terhitung jumlah korban jiwa yang terjadi.

Untuk menjadi renungan dan waspada untuk kita semua.

0 komentar anda:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar atau menyampaikan informasi atau sekedar mengekpresikan diri. minimal 10 kata, maaf di bawah 10 kata kami tidak terbitkan. thanks